Rabu, 19 Januari 2011

contoh proposal


USAHA DAGANG 
SOUVENIR PARAPAT
disajikan untuk lomba 
Gelar Bela Negara Tahun 2009
di 
Bandung

dibawakan oleh Kiki Mayang Sari
Kelas  II Pemasaran  1
guru pembimbing
Drs. Pondang Manurung

==========================================================================
Proposal ini disajikan pada lomba Gelar Bela Negara bidang Kewirausahaan di Bandung yang dibawakan oleh peserta didik kelas II SMK Negeri 6 Medan pada tahun 2009. Peserta didik yang diberangkatkan dari SMK Negeri 6 Medan adalah Kiki Mayang Sari. 

Susunan proposal ini sesuai bidang lomba Kewirausahaan tahun 2008 di Yogyakarta pada bulan Oktober. Peserta didik yang berangkat dari SMK Negeri 6 Medan pada tahun 2008 ke Yogyakarta adalah Darmawan Syah Putra dengan pendamping guru adalah Drs. Pondang Manurung.


Tetapi sayang peserta didik yang ikut lomba di Yogyakarta maupun di Bandung belum mendapatkan penghargaan atau piala. memang diakui peserta didik dari palau jawa memang memiliki kelebihan bila dibanding peserta didik sumatera utara disaat berlomba.



BAB I
 PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang Usaha
            Parapat, salah satu lokasi parawisata di Indonesia yang terletak di Propinsi Sumatera Utara. Parapat terkenal dengan danau toba yang indah. Dengan memperhatikan tingginya minat kunjungan masyarakat secara lokal, nasional dan internasional, menjadikan kota Parapat dan desa-desa lainnya disekitar pulau Samosir sebagai daerah turis secara interasional. Disamping keindahan alam, Parapat dan sekitar daerah dipulau Samosir, memiliki ragam budaya, ukiran atau ornamen batak dan cerita rakyat dari suku batak. Salah satu tortor rakyat yang terkenal adalah tortor sigale-gale dan cerita rakyat si boru tumbaga. Lokasi danau toba dari Medan ada berjarak 176 km.
            Parapat dan daerah sekitarnya, sebagai daerah turis, banyak menceritakan berbagai budaya sesuai dengan marga yang ada disekitarnya. Sehingga Parapat dan daerah sekitarnya menimbulkanciri khas tersendiri disamping keindahan alam yang sangat menarik dan sangat dikagumi oleh dunia.
           Dengan memperhatikan tingginya minat kunjungan masyarakat ke daerah Parapat dan sekitarnya, masyarakat sekitar merasakan ada kekuatan ekonomi yangdapat dibangun,yaitu menawarkan berbagai barang-barang yang berciri khaskan daerah Parapat dan sekitarnya sebagai budaya batak dan alam. Dari segi sosialnya masyarakat sangat berminat untuk menjadikan kenang-kenangan atas kunjungannya ke daerah parapat tersebut, yang menandakan bahwa mereka telah pernah berkunjung ke daerah turis Parapat  dan sekitarnya.
Dari uraian diatas dapat ditarik suatu pemahaman bahwa di kota Parapat sangat cocok mengembangkan suatu usaha, yaitu menjual produk souvenir. Dengan hadirnya usaha souvenir ini tentunya akan memberikan nilai plus untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisata, meningkatkan kegiatan ekonomi, mensosialisasikan budaya batak, membangun komunitas dari berbagai budaya dan suku bangsa baik secara nasioal dan internasional. Usaha produk sovenir ini mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan usaha masyarakat yang sifatnya home industri. Apalagi hasil home industri itu di disain dengan mnggambarkan budaya batak dan keindahan alam danau toba. Oleh karena itu usaha dagang penjualan produk souvenir dapat ditingkatkan sejalan dengan peningkatan promosi daerah wisata Parapat dan sekitarnya dengan keindahan danau toba.

2.      Potensi Pasar
Dengan memperhatikan jumlah kunjungan ke daerah Parapat sekitarnya yang tiada putusnya setiap hari, merupakan satu kekuatan strategis dalam pengembangan usaha penjualan produk souvenir di kota Parapat. Karena kehadiran usaha dalam lingkungan daerah wisata dapat meningkatkan gairah kegiatan ekonomi masyarakat setempat. Oleh karena itu danau toba, Parapat dan daerah kawasan pulau Samosir adalah daerah kunjungan masyarakat dan harus terpelihara dengan baik.
Bila dipandang dari segi pendapatan daerah, ada sebah siklus yang harus dibangun dengan baik, yaitu daerah turis harus terpelihara dengan baik, dengan terpeliharanya alam danau toba, maka jumlah pengunjung dapat dipertahankan dan dapat ditingkatkan, dengan jumlah pengunjung meningkat maka pengembangan usaha produk souvenir dapat meningkat, dengan meningkatkanya usaha souvenir maka tingkat kesejahteraan masyarakat dapat meningkat, dengan bertahannya usaha penjualan produk souvenir tentu akan dapat memberikan peningkatan hasil pendapat daerah.


3.      Prospek Usaha

         Dewasa ini pemerintah dan masyarakat mengalakkan potensi budaya daerah dalam rangka meningkatkan parawisata di tiap daerah, termasuk daerah kawasan danau toba, yaitu Parapat dan daerah sekitar di pulau Samosir. Pemerintah melalui dinas Pariwisata bersama masyarakat terus membenahi daerah kunjungan wisata untuk meningkatkan jumlah pengunjung. Seiring dengan program peningkatan kunjungan wisatawan yang setiap tahunnya selalu diadakan pesta Danau Toba, maka akan memotivasi wisatawan untuk datang melihat dan merayakan pesta budaya tersebut.

         Dengan memperhatikan tingkat keinginan masyarakat mengunjungi daerah wisata danau toba dan keinginan untuk berbelanja produk souvenir, maka usaha penjualan produk souvenir sangat memiliki prospek usaha yang baik. Berbelanja produk souvenir merupakan suatu prestise bahwa mereka pernah berkunjung ke daerah wisata Parapat atau danau toba.

 BAB II
PENILAIAN PASAR

1.      Deskripsi Calon Pelanggan
Sebagaimana penjelasan dalam bab terdahulu, bahwa keindahan alam danau toba dengan udara yang sejuk dan dingin, merupakan satu kekuatan daya tarik masyarakat untuk melakukan kunjungan ke Parapat dan daerah sekitarnya. Di samping keindahan alam juga dibarengi dengan ciri khas budaya batak yang ditinggalkan oleh nenek moyang suku orang batak terdahulu.
Berdasarkan pengamatan di lokasi, bahwa jumlah pengunjung sangat beragam, ada wisatawan lokal, interlokal atau secara nasional dan internasional. Dengan memperhatikan dari ragam daerah asal pengunjung merupakan satu kekuatan dalam menawarkan produk souvenir. Karena di samping ragam suku bangsa pengunjung dan daerah asal, akan menciptakan potensi beli yang berbeda. Dengan demikian calon pelanggan yang diharapkan tidak hanya secara lokal, tetapi tidak menutup kemungkinan wisatawan manca negara akan menjadi calon pelanggan produk souvenir.

2.      Deskripsi Produk Yang Tersedia Di Pasar
Daerah danau toba pada umumnya di huni oleh suku batak dari berbagai ragam nama keluarga atau marga. Masyarakat batak yang berada di daerah pedesaan umumnya bertani, di pulau Samosir hasil pertanian yang terkenal adalah bawang merah, mangga ( mangga parapat ) buahnya kecil dan manis dan pisal parapat buahnya mirip dengan pisang ambon, ciri-ciri pisang parapat kulitny memiliki bintitik hitam dan rasanya manis lembut.. Di daerah pinggiran danau toba terkenal dengan pertanian ikan mas sedang di daerah perkotaan atau lebih dikenal dengan daerah pasar umumnya adalah berdagang.
Di daerah kunjungan parapat pada umumnya penjualan produk souvenir yang berciri khaskan budaya batak dan keindahan alam danau toba dan lokasi kunjungan wisata seperti kota parapat, tomok, tutuk, batu gantung dan ajibata. Produk souvenir yang ditawarkan umumnya seperti, seruling. Gandang batak, kecapi, miniatur rumah adat batak, kain ulos batak, kaos dengan bergambar dan bertulisan daerah seperti tulisan toba lake, pulau samosir, totok atau tomok. Miniatur patung sigale-gale, ogung ( gong ) dan berbagai produk lainnya.
 
3.      Kekuatan / Keunggulan Produk
Sesuai dengan judul proposal ini maka usaha yang dipilih adalah Usaha Dagang Produk Souvenir. Sesuai dengan nama usaha maka produk yang dijual adalah produk berupa kenang-kenangan atau produk cendramata, sebagaimana dijelaskan pada point 2 ( dua ) dalam bab ini. Adapun keunggulan produk yang dijual adalah sifatnya kedaerahan khas tujuan wisata, memperkenalkan budaya batak, bahan yang dibuat asli kerajinan atau ukiran tangan yang dihasilkan melalui usaha home industri.merugikan.

 4.      Kekuatan Utama Pesaing
Dalam satu pasar resmi jarang ditemui adanya seorang penjual. Di negara kita sangat menghindari adanya penjual seorang. Apabila ada seorang penjual di pasardalam ilmu ekonomi dikenal dengan nama monopoli. Usaha monopoli dapat merugikan masyarakat, karena harga jual produk dapat lebih mahal.
Berdasarkan pengamatan di pasar wisata parapat, bahwa adanya banyak penjual yang menawarkan produk souvenir dijual dengan harga yang bervariatif dan produk yang ditawarkan ada banyak produk tiruan dan kain ulos kecuali baju kaos.

5.      Kelemahan Pesaing
Dari pengamatan di pasar selain kekuatan pesaing juga di dapat berbagai kelemahan dari setiap pelaku usaha ( penjual ). Adapun kelemahan yang didapati  penjualan tidak dapat melayani dapat partai besar, produk yang ditawarkan tidak seluruhya asli, hasil kerajinan kayu tidak halus dan bahan tidak dari kayu jati dan warna plitur kurang baik, harga penawaran sangat tinggi dengan kualitas rendah dan pelayanan sangat rendah.
 
 
BAB III
PERENCANAAN PEMASARAN

1.      Produk Yang Ditawarkan
Sesuai nama usaha yang akan dibangun adalah Usaha Souvenir Parapat. Maka usaha ini akan menawarkan berbagai produk souvenir yang dihasilakan oleh masyarakat sekitar. Kehadiran usaha ini akan mendukung kerajinan rakyat sekitar, sehingga ada mata rantai usaha yang berkesinambungan diantara pengerajin dan penjual.
Adapun produk yang ditawarkan adalah seperti berikut :
No
Produk
Keterangan
1
Kaos
Lengan panjang dan pendek, ada bertuliskan dan bergambar toba lake, Tomok, Tuktuk dan Pulau Samosir  dengan berbagai warna
2
Sarune ( seruling )
Bahan dari bambu dan tanduk kerbau
3
Ornamen batak
Les batak yang berwarna yang terbuat dari ukuran kayu dan hasil kerja yang halus
4
Miniatur rumah adat batak
Bahan terbuat dari kayu lunak alami, ada kecil, sedang dan besar ( setengah meter ) dan hasil kerja yang halus
5
Topeng
Terbuat dari bahan kayu lunak dengan warna yang cat yang baik dan hasil kerja yang halus
6
Patung-patung khas batak
Bahan tebuat dari kayu dan tembaga, dan hasil kerja yang halus
7
Miniatur sepeda motor
Bahan dari kayu lunak dan hasil kerja yang halus
8
Kain ulos batak
Bahan rajutan ( tenunan  asli tangan ) dai berbgai macam jenis ulos
9
Patung sigale-gale
Ssatu set
10
kail
Ukuran kecil dan sedang
11
Sandal kayu
Bahan kayu pinus dan hasil kerja yang halus
12
Gendang
Berbagai ukuran
13
kecapi
Bahan dari kayu lunak dan hasil kerja yang halus
14
Gambar lukisan
Kecil, sedang dan besar
15
Gantungan kunci
Bahan ada dari kayu, kulit kerang dan tanduk kerbau
16
Kalung
Bahan ada dari kayu, kulit kerang dan tanduk kerbau dan manik-manik




2.      Harga Produk
Calon pelanggan yang diharapkan sangat berviriatif, artinya sasaran pelanggan tidak hanya ditujukan kepada pelanggan golongan tertentu saja. Sehingga dengan demikian harga yang ditawarkan harus bervariatif sesuai kualitas dan daa beli calon pelanggan.

No
Produk
Bahan  
Harga
1
Kaos
Kaos
Lengan pendek Kisaran Rp 30.000,- lengan panjang Rp 40.000,-
2
Sarune ( seruling )
Bambu
kisaran Rp 10.000,-
3
Ornamen batak
Kayu lunak
kisaran Rp 15.000,-
4
Miniatur rumah adat batak
Kayu lunak
Ukuran kecil Rp 25.000,- sedang Rp 50.000,- besar Rp 100.000,-
5
Topeng
Kayu lunak
Kisaran Rp 20.000,-
6
Patung-patung khas batak
Kayu lunak
kecil Rp 7.500, sedang Rp 15.000 dan besar Rp 30.000,-
Timah
Kecil 15.000,- sedang 30.000,-dan besar 60.000,-
7
Miniatur sepeda motor
Kayu lunak
Kisaran Rp 75.000,-
8
Kain ulos batak
Serat benang
Kisaran Rp 30.000,-, sedang Rp 75.000,- (kualitas mesin ) dan kualitas tenun Rp 250.000,-
9
Patung sigale-gale
Kayu lunak
kisaran Rp150.000,-
10
Kail
Bambu
Kecil Rp 30.000,- sedang Rp 60.000,-
11
Sandal kayu
Kayu lunak
Kisaran Rp10.000,-
12
Gendang
Kayu lunak
Ukuran kecil Rp20.000,- sedang Rp30.000 besar Rp 40.000,-
13
kecapi
Kayu
harga kisaran Rp 20.000 kualitas baik Rp 40.000,-
14
Lukisan Danau toba
Kanvas kain
Ukuran kecil Rp 75.000,- sedang Rp150.000 besar Rp 260.000,-
15
Gantungan kunci
Bahan alami
Kisaran Rp 7,500.-
16
Kalung
Bahan alami
Kisaran Rp 7,500.-

3.      Lokasi Usaha
Rencan usaha yang akan dibangun berada di kawasan daerah danau toba yang lokasinya ssangat dekat dengan kunungan wisata dalam maupun luar negeri. Danau toba berada di propinsi sumatera utara dan salah satu daerah kunjungan wisata internasioal.
Daerah danau toba berjarak 176 km dari ibu kota propinsi Sumatera Utara yaitu kota Medan dan dapat ditempuh dengan kenderaan umum, taksi dan kenderaan roda dua. Daerah danau toba sekitarnya dilengkapi dengan fasilitas : Hotel berbintang, Hotel Melati, Restoran, Rumah Makan, Souvenir Shop, Agen Wisata, Bus Umum, taxi, Ferry, Kapal Motor, Speed Boat, Skuter Air, Jetsky, Telepon SLJJ, SLI, Faxmile, Bank, Rumah Sakit.

4.      Kegiatan Promosi
Untuk mempromosikan Usaha Souvenir Parapat dapat dilakukan dengan cara sales promotion yaitu berupa membuat daya tarik kepada calon pelanggan dalam bentuk pelayanan langsung, pemberian bonus dan diskon belanja. Juga memajangkan spanduk yang menyatakan keberadaan Usaha Souvenir Parapat.
Dengan melakukan bentuk promosi seperti ini diharapkan dapat menarik wisatawan untuk kunjungan dan membeli produk souvenir parapat dan bentuk kegiatan seperti ini merupakan strategi Usaha Souvenir Parapat untuk mendapatkan posisi yangkuat di pasar yang penuh dengan saingan usaha yang menjual barang sejenis.

BAB IV
ORGANISASI USAHA

Usaha Souvenir ini dikelola secara mandiri dan langsung di bawah pengawasan pemilik dengan pada awalnya mempekerjakan 1 ( satu ) orang pekerja. Pekerja yang harus dipekerjakan adalah mereka yang mengenal dan memaham tentang budaya batak khususnya budaya batak yang ada disekitar daerah danau toba.
Tujuan perekrutan pengetahuan budaya batak, dikarenakan calon pelanggan yang akan berbelanja diharapkan bukan hanya suku batak saja, tetapi juga  dari suku lain sebagai warga negara Indonesia dan juga warga negara lain yang datang berkunjung ke daerah danau toba sebagai touris. Andai kata mereka berkeinginan membeli dan untuk mengetahui cerita sekilas budaya batak diharapkan penjual dapat menceritakannya, karena Usaha Souvenir Parapat cenderung menawarkan produk khas budaya batak yang ada di daerah danau toba sekitarnya.

BAB V
ASET USAHA

Untuk membangun Usaha Souvenir Parapat ini diperlukan bangunan sebagai tempat berjualan, bangunan yang diperlukan diperkirakan memiliki luas 3 x 3 meter. Selain bangunan usaha diharapkan nama usaha yaitu Usaha Souvenir Parapat merupakan aset usaha yang tidak dimiliki oleh penusaha lain yang ada di pasar Parapat. 
Di samping bangunan dan nama usaha, Usaha  Souvenir Parapat selain membeli produk dagangan juga menerima produk dagangan berupa titipan untuk diperjualbelikan. Setiap produk yang akan ditawarkan harus merupakan produk unggulan yang berciri khaskan kedaerahan dan berkualitas.

BAB VI
RENCANA PENJUALAN

Usaha Souvenir Parapat adalah sebuah usaha dagang yang melakukan pembelian dan penjualan produk. Agar penjualan produk souvenir dapat dikenal para wisatawan, usaha souvenir akan berusaha melakukan penawaran langsung kepada para wisatawan, sehingga dengan cara seperti ini para wisatawan dapat mengenal keberadaan Usaha Souvenir Parapat. Sesuai dengan produk yang ditawarkan usaha souvenir dapat menjual produk dengan baik.
Adapun rencana penjualan produk diperkirakan dapat terjual dengan perkiraan dalam satu bulan adalah seperti berikut :

No
Produk
Rencna penjualan
Harga
Keterangan
1
Kaos
2 lusin
Lengan pendek  Rp 30.000,-/ buah
Dibeli
2 lusin
Lengan panjang Rp 40.000,-/buah
Dibeli
2
Sarune ( seruling )
15 buah
Kisaran  Rp 10.000,-
Dibeli
3
Ornamen batak
15 buah
Kisaran  Rp 15.000,-
Dibeli
4
Miniatur rumah adat batak
15 buah
Ukuran kecil Rp 25.000,-
Dibeli
15 buah
Ukuran sedang Rp 50.000,-
Konsinyasi
15 buah
Ukuran besar Rp 100.000,-
Konsinyasi
5
Topeng
15 buah
Kisaran Rp 20.000,-
Konsinyasi
6
Patung-patung khas batak
20 buah
Kecil Rp 7.500,
 Dibeli
15 buah
Sedang Rp 15.000
Konsinyasi
10 buah
Besar  Rp 30.000,-
Konsinyasi
10 buah
Kecil Rp 15.000,-
Konsinyasi
10 buah
Sedang Rp 30.000,-
Konsinyasi
10 buah
Besar Rp 60.000,-
Konsinyasi
7
Miniatur sepeda motor
15 buah
Kisaran Rp 75.000,-
Konsinyasi
8
Kain ulos batak
20 buah
Kisaran Rp 30.000,-  kualitas mesin
Dibeli
20 buah
Kisaran Rp Rp 75.000,- kualitas mesin
Konsinyasi
10 buah
Kisaran Rp 250.000,- kualitas tenun
Konsinyasi
9
Patung sigale-gale
2 buah
Kisaran  Rp150.000,-

10
Kail
20 buah
Kecil Rp 30.000,- sedang Rp 60.000,-
Dibeli
11
Sandal kayu
20 buah
Kisaran Rp10.000,-
Dibeli
12
Gendang
15 buah
Ukuran kecil Rp20.000,-
Konsinyasi
15 bua
Sedang  Rp30.000
Konsinyasi
15 buah
Besar  Rp 40.000,-
Konsinyasi
13
kecapi
15 buah
Kisaran  Rp 20.000
Konsinyasi
15 buah
Kisaran Rp 40.000,- kualitas baik
Konsinyasi
14
Lukisan Danau toba
5 buah
Ukuran kecil Rp 75.000,-
Konsinyasi
5 buah
Ukuran Sedang  Rp 150.000
Konsinyasi
5 buah
Ukuran besar  Rp 260.000,-
Konsinyasi
15
Gantungan kunci
60 buah
Kisaran Rp 7,500.-
Dibeli
16
Kalung
50 buah
Kisaran Rp 7,500.-
Dibeli







BAB VII
RENCANA PENDAPATAN

Berdasarkan rencana penjualan pada Bab VI diatas, maka sebagai rencana pendapatan Usaha Souvenir Parapat dapat digambarkan seperti berikut :

Penjelasan tentang harga produk/barang titipan ( konsinyasi ) adalah sebagai berikut :

Jumlah biaya produk yang dibeli.


BAB VIII
PERKIRAAN ARUS UANG

Agar kebutuhan kas dapat diketahui dari waktu ke waktu maka perlu dibuat anggaran arus kas (Cash Flow Budget). Karena dalam menyusunnya harus dibuat ramalan-ramalan maka pengalaman tahun-tahun lalu merupakan bahan yang bermanfaat. Perkiraan keadaan perekonomian, moneter dan sebagainya juga harus dipertimbangkan.
Pada dasarnya yang dianggarkan adalah pemasukan dan pengeluaran uang tunai. Karena penerimaan masih harus di ramalkan, maka rencana penjualan harus diketahui.
Untuk pengeluaran perusahaan, sudah banyak direncanakan yaitu pembelian produk (barang dagang), upah/gaji, pajak, pembayaran bunga, dan pinjaman bank. Ada pula pengeluaran yang masih harus diperkirakan dulu, misalnya biaya penjualan, perawatan, pemgeluaran umum. Untuk melihat perkiraan arus kas dapat diprhatikan seperti tabel berikut :

Anggaran arus kas
Pemasukan dan pengeluaran






























.